10 Februari 2024
Merajut Kenangan tentang Ayah
Di bawah langit malam yang sunyi,
Hening dalam kesedihan merajut memori,
Ayah, sosok penuh kehangatan dan bijaksana,
Kini hanya ada dalam bayang-bayang waktu.
Kenangan kita bersama terurai di dalam benak,
Setiap senyummu, setiap cerita yang kau bagikan,
Menyala di dalam hati yang merindu,
Mengalir dalam lautan nostalgia yang tenang.
Ayah, pelipur lara dalam sunyi malam,
Kehadiranmu masih terasa begitu nyata,
Meskipun kini hanya sebuah bayang lembut,
Yang menghiasi setiap detik hidupku.
Merajut kenangan tentangmu, tiada henti,
Seperti benang-benang yang tak pernah putus,
Menyatu dalam doa-doa yang terhenti di bibir,
Memohon agar kita bertemu di sisi yang lain.
Hening dalam kesedihan, namun dalam gelap,
Ada cahaya kebaikanmu yang tak terpadamkan,
Menyemai harapan di tengah kepedihan,
Bahwa cinta abadi kita, takkan pernah surut.
Ayah, dalam setiap langkahku,
Kau tetap melangkah di sampingku,
Meski tak lagi bersua dalam dunia fana,
Kau abadi dalam ruang hatiku yang sunyi dan damai.