Bayangan di Balik Jendela

Nadira Putri

Penulis

WAKTU :

Thursday, February 15, 2024

KATEGORI :

Di sebuah apartemen kecil di tengah kota yang sibuk, seorang wanita bernama Maya menjalani hari-harinya dengan rutinitas yang monoton. Maya adalah seorang penulis cerita pendek yang sedang mengalami kebuntuan ide. Ia sering menghabiskan malam di depan jendela kamarnya, memandang ke arah lampu-lampu kota yang berkilauan, berharap menemukan inspirasi.

Namun, sejak seminggu yang lalu, sesuatu yang aneh mulai terjadi.

Setiap malam, saat jam menunjukkan pukul sebelas, Maya merasa ada seseorang yang mengawasinya dari jendela apartemen di seberang. Apartemen itu gelap dan kosong, tetapi Maya selalu merasakan tatapan yang menusuk. Ia mencoba mengabaikan perasaan itu, tetapi semakin malam, rasa takutnya semakin nyata.

Suatu malam, Maya memutuskan untuk menutup tirai. Tapi sebelum tirai itu tertutup sepenuhnya, ia melihat sesuatu, sebuah bayangan bergerak di jendela apartemen seberang. Maya terkejut, tapi ia mencoba meyakinkan dirinya bahwa itu hanya imajinasinya. "Mungkin hanya pantulan cahaya," gumamnya pelan, mencoba mengusir rasa cemas.

Namun, rasa penasaran menguasai dirinya. Maya mulai mencatat setiap kejadian aneh yang ia alami. Setiap malam, ia melihat bayangan itu semakin jelas. Bayangan itu menyerupai seorang pria dengan postur tinggi, berdiri diam di balik jendela. Tak ada gerakan, tak ada suara, hanya kehadiran yang membekukan.

Puncaknya terjadi pada malam keempat belas. Saat Maya sedang mengetik di meja kerjanya, ia mendengar suara ketukan pelan di jendela. Jantungnya hampir berhenti. Ia perlahan menoleh, dan untuk pertama kalinya, ia melihat bayangan itu tidak lagi berada di jendela apartemen seberang, melainkan di jendelanya sendiri.

Maya terkejut, tetapi keberanian aneh muncul dalam dirinya. Ia mendekati jendela, mencoba melihat lebih jelas. Namun, saat ia membuka tirai, jendelanya kosong. Tidak ada siapa-siapa di luar sana, hanya kota yang terang benderang. Tapi Maya menemukan sesuatu yang membuat bulu kuduknya berdiri, jejak tangan yang basah di kaca jendela.

Ketakutan bercampur penasaran, Maya memutuskan untuk mencari tahu. Keesokan harinya, ia bertanya kepada penjaga apartemen tentang unit di seberang jendelanya. Penjaga itu tampak ragu sebelum akhirnya berkata, "Apartemen itu kosong selama lima tahun. Penghuninya meninggal di dalam kamar karena serangan jantung. Tapi... beberapa orang bilang mereka melihat sesuatu di sana, terutama di malam hari."

Maya merasa tubuhnya gemetar. Namun, alih-alih menjauh, ia merasa ada sesuatu yang menghubungkannya dengan bayangan itu. Sebagai penulis, Maya selalu mencari cerita, dan mungkin, bayangan itu adalah cerita yang selama ini ia cari.

Malam itu, Maya kembali duduk di depan jendelanya. Ia menyalakan lampu meja, membiarkan cahaya lembut menerangi ruangannya. Dengan tangan yang gemetar, ia mengetuk jendela tiga kali, mencoba berkomunikasi dengan bayangan itu. Untuk beberapa saat, tidak ada yang terjadi. Namun, tiba-tiba, jendela apartemen seberang menyala dengan redup, dan bayangan pria itu muncul kembali.

Bayangan itu mengangkat tangan, memberi isyarat agar Maya menulis. Dalam sekejap, Maya merasa seolah sebuah aliran energi menguasai dirinya. Ia mulai mengetik tanpa henti, seolah-olah tangannya digerakkan oleh sesuatu yang tak terlihat. Cerita yang ia tulis terasa nyata, seperti mencatat sebuah kisah yang sudah lama terlupakan.

Ketika fajar tiba, Maya menyadari bahwa ia telah menyelesaikan sebuah cerita. Cerita itu bercerita tentang seorang pria yang kehilangan keluarga dan hidup dalam kesendirian hingga akhirnya meninggal dalam keputusasaan. Saat membaca ulang, Maya merasa air matanya mengalir. Itu bukan hanya cerita; itu adalah pengakuan.

Maya menatap jendela seberang. Untuk pertama kalinya, apartemen itu gelap sepenuhnya, tanpa bayangan atau tanda kehidupan. Ia merasa lega, seolah-olah pria itu telah menemukan kedamaian. Maya menutup laptopnya dan tersenyum kecil. Ia telah menemukan cerita, tetapi lebih dari itu, ia telah menjadi jembatan bagi jiwa yang terjebak dalam kegelapan.

Dan sejak malam itu, Maya tidak pernah merasa diawasi lagi. Namun, setiap kali ia menulis, ia selalu menyisihkan waktu untuk memandang ke arah jendela, berharap menemukan inspirasi baru, atau mungkin, bayangan lain yang butuh didengar.

TOP CONTRIBUTOR

Of The Month

JANGAN LEWATKAN CERITA BARU

Ikuti kabar, cerita, dan apresiasi terbaru. Jadilah Penjelajah Cerita yang selalu terhubung.

Satu cara kecil untuk tetap terhubung dengan semesta yang kamu cintai.

TOP CONTRIBUTOR

Of The Month

JANGAN LEWATKAN CERITA BARU

Ikuti kabar, cerita, dan apresiasi terbaru. Jadilah Penjelajah Cerita yang selalu terhubung.

Satu cara kecil untuk tetap terhubung dengan semesta yang kamu cintai.

TOP CONTRIBUTOR

Of The Month

JANGAN LEWATKAN CERITA BARU

Ikuti kabar, cerita, dan apresiasi terbaru. Jadilah Penjelajah Cerita yang selalu terhubung.

Satu cara kecil untuk tetap terhubung dengan semesta yang kamu cintai.

PENGHARGAN BULANAN — TOP CONTRIBUTOR

Jadilah Kontributor Terbaik dan raih apresiasi setiap bulan. Dapatkan Merchandise Eksklusif dari Semesta Bercerita sebagai bentuk penghargaan atas kontribusimu.

Kami menghargai setiap Penjelajah Cerita yang hadir, berinteraksi, dan menjaga semesta ini tetap hidup. Setiap bulan, kami akan memilih Top Contributor — mereka yang aktif membagikan snap story, meninggalkan komentar, melakukan tag, dan ikut bersuara di setiap kisah yang kami bagikan. Karena setiap dukungan, sekecil apa pun, berarti bagi semesta ini.

PENGHARGAN BULANAN — TOP CONTRIBUTOR

Jadilah Kontributor Terbaik dan raih apresiasi setiap bulan. Dapatkan Merchandise Eksklusif dari Semesta Bercerita sebagai bentuk penghargaan atas kontribusimu.

Kami menghargai setiap Penjelajah Cerita yang hadir, berinteraksi, dan menjaga semesta ini tetap hidup. Setiap bulan, kami akan memilih Top Contributor — mereka yang aktif membagikan snap story, meninggalkan komentar, melakukan tag, dan ikut bersuara di setiap kisah yang kami bagikan. Karena setiap dukungan, sekecil apa pun, berarti bagi semesta ini.

PENGHARGAN BULANAN — TOP CONTRIBUTOR

Jadilah Kontributor Terbaik dan raih apresiasi setiap bulan. Dapatkan Merchandise Eksklusif dari Semesta Bercerita sebagai bentuk penghargaan atas kontribusimu.

Kami menghargai setiap Penjelajah Cerita yang hadir, berinteraksi, dan menjaga semesta ini tetap hidup. Setiap bulan, kami akan memilih Top Contributor — mereka yang aktif membagikan snap story, meninggalkan komentar, melakukan tag, dan ikut bersuara di setiap kisah yang kami bagikan. Karena setiap dukungan, sekecil apa pun, berarti bagi semesta ini.

Di dunia yang terus berlari, kita perlahan kehilangan jeda untuk benar-benar merasa. Banyak hal dibiarkan mengendap; kata yang tidak sempat terucap, perasaan yang tidak tahu harus pulang ke mana. Kita tertawa di hadapan ramai, namun diam-diam menyimpan sunyi yang memantul di dalam dada. Lalu waktu berlalu begitu saja. Tanpa kita sadari, ada bagian dari diri yang ingin didengar, ingin dipeluk, ingin diberi ruang untuk jujur tanpa harus kuat setiap saat.


Semesta Bercerita tercipta sebagai ruang yang pelan, tempat kata menemukan makna, luka menemukan jeda, dan jiwa beristirahat tanpa perlu menyembunyikan apa-apa. Di sini, setiap kisah dihargai, setiap suara berarti, dan setiap rasa diterima apa adanya. Kami percaya bahwa cerita mampu menyembuhkan, mempertemukan, dan menyalakan kembali cahaya kecil di dalam diri. Di antara sunyi dan suara, kita akan tumbuh bersama: menulis, mendengar, dan saling menguatkan, satu cerita pada satu waktu.

Di dunia yang terus berlari, kita perlahan kehilangan jeda untuk benar-benar merasa. Banyak hal dibiarkan mengendap; kata yang tidak sempat terucap, perasaan yang tidak tahu harus pulang ke mana. Kita tertawa di hadapan ramai, namun diam-diam menyimpan sunyi yang memantul di dalam dada. Lalu waktu berlalu begitu saja. Tanpa kita sadari, ada bagian dari diri yang ingin didengar, ingin dipeluk, ingin diberi ruang untuk jujur tanpa harus kuat setiap saat.


Semesta Bercerita tercipta sebagai ruang yang pelan, tempat kata menemukan makna, luka menemukan jeda, dan jiwa beristirahat tanpa perlu menyembunyikan apa-apa. Di sini, setiap kisah dihargai, setiap suara berarti, dan setiap rasa diterima apa adanya. Kami percaya bahwa cerita mampu menyembuhkan, mempertemukan, dan menyalakan kembali cahaya kecil di dalam diri. Di antara sunyi dan suara, kita akan tumbuh bersama: menulis, mendengar, dan saling menguatkan, satu cerita pada satu waktu.

Di dunia yang terus berlari, kita perlahan kehilangan jeda untuk benar-benar merasa. Banyak hal dibiarkan mengendap; kata yang tidak sempat terucap, perasaan yang tidak tahu harus pulang ke mana. Kita tertawa di hadapan ramai, namun diam-diam menyimpan sunyi yang memantul di dalam dada. Lalu waktu berlalu begitu saja. Tanpa kita sadari, ada bagian dari diri yang ingin didengar, ingin dipeluk, ingin diberi ruang untuk jujur tanpa harus kuat setiap saat.


Semesta Bercerita tercipta sebagai ruang yang pelan, tempat kata menemukan makna, luka menemukan jeda, dan jiwa beristirahat tanpa perlu menyembunyikan apa-apa. Di sini, setiap kisah dihargai, setiap suara berarti, dan setiap rasa diterima apa adanya. Kami percaya bahwa cerita mampu menyembuhkan, mempertemukan, dan menyalakan kembali cahaya kecil di dalam diri. Di antara sunyi dan suara, kita akan tumbuh bersama: menulis, mendengar, dan saling menguatkan, satu cerita pada satu waktu.

© 2025 SEMESTA BERCERITA - ALL RIGHTS RESEVED

© 2025 SEMESTA BERCERITA - ALL RIGHTS RESEVED

© 2025 SEMESTA BERCERITA - ALL RIGHTS RESEVED

SEMESTA

MENU

SEMESTA

MENU

SEMESTA

MENU