Pernah nggak, merasa capek jadi ‘kuat’ terus?
Cerita
01
Duration
3.24 Min
Dengarkan Cerita:

Pernah nggak, merasa capek jadi ‘kuat’ terus?
Kadang kita merasa harus selalu tegar, selalu tersenyum, dan selalu terlihat baik-baik saja di hadapan orang lain. Seakan-akan dunia mengharuskan kita untuk terus berdiri tegak, tanpa boleh menunjukkan sisi rentan yang kita miliki.
Tapi, di balik tawa yang keras, mungkin ada luka yang belum sempat sembuh. Di balik kalimat "Aku nggak apa-apa", mungkin ada hati yang lelah menahan.
Pernahkah kamu merasa begitu?
Berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa semuanya baik-baik saja, padahal di dalam hati ada yang terasa berat?
Kita sering kali menunda untuk jujur pada diri sendiri. Takut dikira lemah..., takut dianggap manja..., takut jika kita jujur tentang perasaan, dunia akan melihat kita dengan cara yang berbeda. Padahal, kenyataannya, menjadi lelah adalah bagian dari menjadi manusia.
Tidak apa-apa merasa lelah. Tidak apa-apa berhenti sejenak. Tidak ada yang salah dengan mengakui bahwa kita sedang "tidak baik-baik saja".
Terkadang, kita hanya butuh ruang untuk sekadar bernapas, menenangkan diri, dan menerima bahwa kita juga butuh jeda. Kita terlalu sering berlari tanpa sadar bahwa hati kita sudah tertinggal jauh di belakang, menunggu untuk dipahami. Kita terus melangkah, meskipun ada bagian dari diri yang ingin didengar, dimengerti, dan diperbolehkan untuk merasa.
Cerita itu butuh ruang.
Jika tak bisa bicara, tuliskan... Jika tak bisa berkata, dengarkan hati sendiri. Tidak semua hal harus segera dibagikan kepada dunia, tapi memberi ruang untuk diri sendiri adalah bentuk keberanian. Berani untuk menghadapi perasaan yang selama ini kita hindari.
Menuliskan apa yang kita rasakan bisa menjadi cara untuk memahami dan melepaskan beban yang selama ini kita simpan sendiri. Mungkin kita merasa tak ada yang bisa mendengar atau mengerti, tapi di Semesta Bercerita, kamu tidak sendirian.
Bagikan ceritamu di kolom komentar atau melalui semestabercerita.com.
Di Semesta Bercerita, kamu didengar tanpa dihakimi. Kamu boleh berbagi, boleh menangis, boleh jujur tentang apa pun yang selama ini tertahan. Karena setiap cerita layak untuk didengar, dan setiap perasaan layak untuk dipahami.




